Semangat Deklarasi FPMB Masih Ada?

Setiap tanggal tentu memiliki makna tertentu bagi kita. Begitu pun dengan tanggal 30 September. Berkaitan dengan pers, khususnya pers mahasiswa, lebih khusus lagi di Bandung, tanggal 30 September merupakan hari yang bersejarah. Demikianlah, setidaknya, informasi yang saya peroleh dari salah satu media yang saya koleksi.

Ya, tanggal 30 september 1993, Forum Pers Mahasiswa Bandung berdiri. Inilah sebagian artikel yang ditulis oleh Bonny Firdauz K.W., mantan Koordinator Presidium FPMB Periode 1997-1998, yang dimuat di Majalah Hukum dan Kemasyarakatan “Vonis” edisi Volume 15/No. 1/November 1999. Disimak secara sekilas, apalagi jika disimak secara keseluruhan (namun saya hanya menulis sebagiannya saja), forum komunikasi pers mahasiswa di Bandung ini terkesan “tak mau menjadi”. Tentu dengan berbagai alasan di setiap jamannya. Oh ya, FPMB ini pun sempat menerbitkan buletin bernama “Kabar dari Bandung”. Buletin pertama dan terakhir kali.

“…Forum Pers Mahasiswa Bandung (FPMB) dicetuskan di ITB pada tanggal 30 September 1993 yang kemudian ditetapkan sebagai hari berdirinya FPMB. Berdasarkan deklarasinya, FPMB ini dibentuk oleh perwakilan dari 12 LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) di Bandung, yaitu Faktum (Fikom Unpad), Isola Pos (IKIP Bandung), Sentra (STIE-B), Kondisi (Unwim), POLAR (FISIP Unpad), Suara Kampus (IAIN SGD), Tridharmater (STIE Tridharma), Suara Mahasiswa (Unisba), Parahyangan (Unpar), dan Universitas Maranatha…”.

Menurut Adang Durahman [Parahyangan No. 6/Th. IV/1994] berdirinya FPMB memiliki harapan dan cita-cita dasar, yaitu (1) Pers Mahasiswa Bandung hendaknya memiliki kesamaan persepsi dan pandangan sebagaimana perjuangan dan cita-cita pers mahasiswa yang telah mengisi lembaran sejarah bangsa, (2) Komunikasi terjalin —perasaan senasib sepenanggungan— diharapkan membawa dampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas pers mahasiswa Bandung, dan (3) Kepekaan dan keterlibatan atas berbagai gejala sosial dan kemasyarakatan dalam menata tatanan sosial politik dan sosial kultural melalui media dan idealisme penerbitan pers mahasiswa…”.

Perjalanan FPMB ini penuh dinamika. Berikutnya: “…Kita harus mencermati dan memahami perjalanan FPMB. Kepengurusan FPMB Periode 1997-1998 merupakan perombakan total atas struktur kepengurusan FPMB sebelumnya, yaitu dari bentuk Dewan Perwakilan menjadi Presidium. Presidium ini merupakan dan/atau terdiri dari para Ketua Umum/Pemimpin Umum LPM yang notabene mempunyai tanggung jawab berat juga untuk mengurusi LPM-nya masing-masing. Dan peralihan tersebut diiringi oleh kevakuman FPMB yang sebenarnya diharapkan berpotensi sebagai forum komunikasi pers mahasiswa se-Bandung.

FPMB berusaha dihidupkan dan diaktifkan kembali setelah diadakan pertemuan secara kontinu oleh beberapa perwakilan LPM, di LPM JUMPA UNPAS Bandung, di Majalah Parahyangan Unpar Bandung, dan di UPM ISOLA POS IKIP Bandung sekitar bulan November-Desember 1997. Pertemuan tersebut dihadiri oleh, di antaranya LP4M Faktum Fikom Unpad, LPM JUMPA UNPAS, Majalah Parahyangan Unpar, LPM FISIP UNPAD POLAR, UPM ISOLA POS IKIP Bandung, SKM SUAKA IAIN SGD Bandung, PKM EKSIS STIE YPKP, LPM HIJAU Fakultas Hukum Unwim, serta UKPM VONIS Fakultas Hukum Unpad.

Salah satu kesepakatan yang dihasilkan dari adanya pertemuan tersebut adalah dengan berhasil menyelenggarakan Kongres II FPMB di Kampus IKIP Bandung pada tanggal 27-28 Desember 1997 dan diakhiri di Kampus Unpas Bandung sekitar tanggal 30 Desember 1997…”.

Masih ada dinamika. Salah satunya: “…penyikapan FPMB atas ditahannya Sdr. Juandi Rewang (anggota LP4M FAKTUM Fikom Unpad) oleh aparat keamanan dengan tuduhan menyebarkan selebaran “Turunkan Presiden Soeharto” serta kasus pembubaran LPM FISIP UNPAD POLAR oleh pihak dekanatnya…”.

Singkat cerita: “…Kongres FPMB di Kampus Unpas tidak dapat dilanjutkan karena mengalami deadlock…”.

“…Ketika proses ‘jajak pendapat’ untuk mencari titik permasalahan yang ada sudah ditemukan, sungguh disayangkan bahwa secara langsung tiba-tiba dilaksanakan suatu “kongres kilat” tanpa adanya “proses menghormati keagungan untuk memulai suatu kongres”. Frino, perwakilan dari LPM Suara Mahasiswa Unisba, salah seorang pimpinan sidang pada saat Kongres III FPMB yang deadlock langsung membuka ‘kongres kilat’ untuk mengesahkan pencabutan Ketentuan Dasar FPMB. Pencabutan Ketentuan Dasar FPMB itu kemudian dilakukan melalui proses voting. Setelah dilakukan proses voting, ternyata hampir mayoritas peserta menyetujui untuk dicabutnya Ketentuan Dasar FPMB. Satu suara abstain, yaitu dari UKPM VONIS Fakultas Hukum Unpad…”.

“…Ketika disepakati dicabutnya Ketentuan Dasar FPMB, sejarah sudah menuliskan bahwa FPMB secara de facto dan de jure masih ada dengan belum dicabutnya Deklarasi FPMB. Hanya mungkin pertanyaan yang muncul siapakah yang akan menggerakkan kembali FPMB yang selalu bermasalah itu?…”.

Ya, pers mahasiswa memang unik. Salah satu kendalanya yaitu soal regenerasi. Mungkin kita perlu membaca salah satu yang masih ada dalam tulisan tadi, yaitu: “…Mengingat usia FPMB yang masih cukup muda, tentunya dan minimal seharusnya FPMB dituntut untuk mampu menegakkan eksistensi dirinya. Mungkin telah ada agenda kerja yang semaksimal mungkin dikerjakan. Namun pada kenyataannya, FPMB seolah mengalami kebingungan dalam menempatkan eksistensinya dan bidang garapannya. Pertanyaannya tentu adalah mengapa hal tersebut dapat terjadi dengan membuang waktu tanpa perkembangan yang berarti. Apakah karena Presidium FPMB yang kurang mengakar dan fleksibel, atau karena anggota-anggotanya yang kurang aktif. Atau bisa dikatakan FPMB lamban untuk bergerak dan “selalu jalan di tempat”.

Demikianlah bagian-bagian yang saya, sebagai kolektor media, kutip. Kalau dibaca atau ditulis seluruhnya sih ada tiga halaman. Selain itu, anda pun harus cermat, mana tulisan saya (baca: berhuruf tebal) dan mana kutipan dari majalah “Vonis” (baca: diberi tanda kutip). Oh ya, dalam tulisan tadi, salah satu amanat FPMB adalah “Pengarsipan”. Jadi, tulisan-tulisan sejarah Pers Mahasiswa apa yang ada di dalam pers mahasiswa anda sejak dulu hingga kini?

4 Comments »

  1. 1
    Fajar Abdullah Azzam Says:

    salam. Kang kalau cari arsip FPMB atau anggotanya yang dirilis pada Januari-Mei 1998 di mana ya? Untuk data skripsi. Nuhun.

    • 2
      novanmedia Says:

      Coba ke unit pers mahasiswa di beberapa fakultas atau universitas di Bandung yang pernah berkiprah atau berkaitan dengan FPMB. Paling tidak mereka punya koleksi medianya.

  2. 3
    fahmi alby Says:

    Menarik postingannya. Jadi tau sedikit soal kiprah pers kampus di bandung. Salam dari Koran Kampus IPB.


RSS Feed for this entry

Tinggalkan Balasan ke novanmedia Batalkan balasan